WONG SHOLEH KUMPULONO

عَنْ أَبِي مُوسَي رَضِيَ الله عَنْه عَنْ النّبِي صَلّي الله عَليهِ وَسَلّم قَالَ : ” مَثَلُ الْجَلِيْسَ الصَّالِحِ وَالسُّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ َونَافِخِ الْكِيْرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ اِمّا أَنْ تَحْذِ يَكَ وإَمّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وإِمّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيْحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيْرِ إِمّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وإِمّا أَنْ تَجِدَ رِيْحًا خَبِيْثَةً “

Dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa Rasulullah bersabda;” Perumpamaan seseorang yang duduk dengan orang yang shaleh dan duduk dengan seseorang yang tidak baik adalah bagaikan seseorang penjaja minyak wangi dan penuip dapur tukang besi. Pedagang minyak adakalanya akan mengoleskan minyak kepadamu adakalanya kau membeli minyak darinya dan ada kalanya engkau hanya mencium wangi darinya sedang si peniup dapur tukang besi itu adakalanya (apinya) itu membakar bajumu dan adakalanya engkau akan mencium bau busuk darinya ”(HR.Bukhari dan Muslim)1

Dalam menganut ajaran Islam kita dituntut untuk selalu mengikuti ajaran yang telah ditetapkan oleh Allah dalam menjalankan norma-norma Islam. Dalam hal ini kita juga harus terus mengikuti apa yang telah dibawa oleh Rasulullah dengan mengikuti para fatwa-fatwa ulama. Ulama adalah penerus estafet penyebaran ilmu agama Islam. Dalam ajaran Islam kita dituntut untuk terus mengikuti Nabi dan para sahabat serta generasi berikutnya para tabi’in  lalu generasi berikutnya para ulama. Dalam literaturnya, ulama menempati urutan yang paling akhir karena ulama lah yang menjaga mata rantai keilmuan agama Islam dengan terus berkarya, beramal dan berperilaku layaknya para pendahulu mereka yaitu Nabi dan Sahabat. Para ulama adalah yang paling berpotensi untuk mengajarkan dan melestarikan apa-apa yang telah diwariskan Rasulullah pada generasi berikutnya  dengan terus mengajarkan ilmu, menciptakan karya-karya dalam khazanah keilmuan Islam.

Jika dahulu peran ulama sangat signifikan dalam kehidupan tatanan Islam, begitupun sekarang, khazanah itu masih tetap terjaga dengan baik. Namun tidak banyak dari golongan ulama saat ini yang hanya bermodalkan kecerdasan, dengan arti dia tidak mencerminkan nilai-nilai Islam. Dalam hal ini Sayyidina Umar r.a bersabda; “ Sesungguhnya yang sangat aku takuti ialah umat yang munafik akan tetapi dia alim, Sahabat bertanya; Bagaimana ia menjadi orang yang munafik sedangkan ia alim, Sayyidina Umar menjawab; Ia adalah orang yang alim lisannya akan tetapi bodoh hati dan perilakunya

Ulama  yang berkategori seperti di atas adalah termasuk ulama yang tidak boleh kita ikuti. Imam al-Ghazali menyebut mereka dengan dua sebutan yaitu ulama ad-Dunya atau as-su. Ulama as-su’ ialah ulama yang mempunyai wawasan dan ilmu agama yang luas akan tetapi tutur kata dan sikapnya tidak mencerminkan keluasan ilmunya karena mata hati mereka sudah mati. Sayyidina Hasan berkata; “ Siksaan bagi ulama adalah redup mata hatinya dan mata hati itu redup karena mereka mencari dunia bermodalkan akhirat2

Jadi, kita harus pintar memilah mana ulama sejati  dan mana  ulama abal-abal, karena mereka akan mempengaruhi kehidupan kita di segala aspek.3

Takhrîjul-Hadis

Sanad hadis di atas adalah sebagai berikut. Imam Al-Bukhari berkata “ Bercerita kepada saya Muhammad bin al-Ala’i, bercerita kepada saya Abu Usamah dari Buraidin dari Abi Burdah dari Abi Musa r.a bahwasannya Rasulullah bersabda4; hadis di muka ”.

Hadis di muka diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dan kesemuanya jalur tersebut adalah dari jalur Buraid bin Abdillah dari Abi Burdah dari Abu Musa.

Sedangkan riwayat dari Imam Abu Daud, At-Thirmidhi, Ahmad dan Al-Hakim kesemuanya tersebut adalah dari jalur Zuhair bin Muhammad dari Musa bin Wardan dari Abu Hurairah.

Imam At-Tirmidhi mengkategorikan hadis di muka sebagai hadis hasan karena dari jalur Musa bin Wardhan. Dan menurut Imam Al-Hakim hadis di muka Adalah hadis sahih Insya Allah karena dari jalur Ibnu Hibban Said bin Yasar dari abu hurairah.5

Kandungan Hadis

Nabi membuat perumpamaan duduk dengan orang yang sholeh dengan seorang penjual parfum dan membuat perumpamaan orang yang tidak baik dengan peniup dapur tukang besi. Imam Zakaria berpendapat bahwa dengan duduk atau berkumpul dengan seorang yang alim atau para ulama akan banyak menghasilkan hal yang positif seperti bertambahnya ilmu, budi pekerti yang baik. Beda halnya jika kita berkumpul dengan orang yang tidak baik maka akan menghasilkan hal yang negatif

Kesimpulan

Hadis di muka merupakan perumpamaan yang indah sekali. Seorang yang bermanfaat bagi orang lain diumpamakan dengan pedagang minyak wangi. Kalau kita dekat dengannya maka kita akan mendapatkan harumnya. Sebaliknya, jika kita berkumpul dengan orang yang tidak baik maka kita akan dapat darinya  perbuatan yang merusak, menjadi profokator. Paling tidak dia akan mengenalkan kita sesuatu yang tidak baik.

Walhasil, jika kita berkumpul dengan para ulama dan orang shaleh kita tetap akan mendapatkan dan merasakan segarnya keilmuan darinya. jika kita berkumpul dengan seorang yang tidak baik  maka hal negatiflah yang akan kita peroleh darinya. Ini semua ini sesuai dengan firman Allah yang menerangkan larangan untuk tidak cenderung kepada orang-orang yang zalim. Alah berfirman; “ Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh oleh api neraka sedangkan kamu tidak mempunyai seseorang penolong pun selain Allah. Sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS.Hud;113)

Oleh: Redaksi


Refrensi:

  1. al-Imam Hafizd Abi Zakaria Muhyiddin Yahya an-Nawawi ar-Riyadus as-Sholihin Darul ilmi surabaya
  2. al imam al-Ghazali Ihya’ ulumiddin hal;75 jus;1 Darul-Fikr, Bairut: Lebanon.
  3. Nuruddin bin Abdul Hadi Abul Hasan as-Sanadi, Hasyiatus-Sanadi ala an-Nasa’i, 8 / 100, Maktabul Mathbu’at al-Islamiyah, Cet. ll 1986
  4. al-Imam Abdullah Muhammad bin Ismail Bin Ibrahim bin Mughirah Bardzahbah al-Bukhori, Shohihul al-Bukhori hal;567 jus;3 ; Darul-Fikr, Bairut: Lebanon.
  5. al-Imam Abi Zakaria Yahya an-Nawawi, Minhaj bi syarhi shohihul Muslim hal;154 juz;8 ; Darul-Fikr, Bairut: Lebanon.

3 komentar pada “WONG SHOLEH KUMPULONO

  • 25 Oktober 2022 pada 8:57 pm
    Permalink

    Idzin copas boleh ya kak

    Balas
  • 22 November 2022 pada 11:03 am
    Permalink

    Kurang periklanannya min

    Balas
    • 13 Agustus 2023 pada 2:53 am
      Permalink

      Bantu supportnya ya

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *